Makan Malam Terakhir Pekerja Tower di Sei Dadap, 3 Meninggal, 1 Selamat 

Share this:
BMG
Tiga jenazah pekerja tower listrik ditemukan tidak bernyawa diduga akibat keracunan makanan di kawasan Perkebunan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Rabu (1/8/2018).

SEIDADAP, BENTENGASAHAN.com– Selasa (31/7/2018), sekira pukul 18.00 WIB, menjadi momen yang tak terlupakan bagi Kiki (35), warga Desa Antara, Limapuluh, Kabupaten Batubara. Betapa tidak, sebab sore menjelang malam itu adalah makan malam terakhir antara mereka sesama pekerja tower di kawasan Perkebunan Sei Dadap, Kabupaten Asahan.

Tiga rekannya Dika (35) dan Diran (40), warga Sei Mangke, Kecamatan Limapuluh, serta Riduan Eka (30), warga Desa Antara, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara, ditemukan meninggal dunia keesokan harinya Rabu (1/8/2018). Sementara, Kiki dalam kondisi sekarat. Warga yang menetap di Desa Antara, Limapuluh, Kabupaten Batubara, ini baru sadarkan setelah mendapat perawatan medis di klinik terdekat di Sei Kamah II.

Keterangan dihimpun, sore sekira pukul 18.00 WIB, keempat pekerja tower tersebut makan malam bersama di tenda tempat tinggal mereka. Tapi, mereka beberapa saat kemudian merasakan mual-mual. Hingga akhirnya tiga orang diantaranya ditemukan meninggal dunia. Hanya Kiki yang ditemukan masih bernyawa.

Penemuan tiga pekerja tower yang tewas mendadak ini sontak mengejutkan warga di areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Kebun Sei Dadap, tepatnya di Dusun III, Afdelling VI, Desa Perkebunan Hessa, Sei Dadap, Kabupaten Asahan.

 

Kasat Reskrim Polres Asahan AKP M Arif Batubara, di lokasi kejadian, Rabu (1/8/2018), menerangkan, setelah dilakukan pemeriksaan awal oleh tim penyidik Polres Asahan, tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan pada tubuh ketiga jenazah tersebut. Namun demikian, Arif menegaskan, tetap akan dilakukan visum et repertum (VER) ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) HAMS Kisaran, guna kelengkapan proses penyidikan.

Menurut Arif, ketiga korban diduga meninggal akibat keracunan makanan.  Termasuk adanya gas buang dari mesin listrik yang digunakan pekerja tersebut untuk menerangi camp yang digunakan untuk istirahat.

Ketiga korban sudah dievakuasi ke RSUD HAMS Kisaran divisum. Tapi bila nanti terdapat kejanggalan dalam kematiannya setelah dilakukan VER oleh pihak medis di RSUD HAMS Kisaran, Arif kembali menegaskan akan dilakukan autopsi ke Rumah Sakit Umum dr Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Terpisah, mandor pekerja pemasangan tower listrik Paringan (63), ditemui di Mapolsek Simpang Empat mengaku baru mendapat kabar kejadian itu sekitar pukul 07.30 WIB.

“Dan setelah saya bertemu dengan Kiki yang sedang menjalani perawatan, didapat keterangan bahwa pada Selasa (31/7/2018), sekitar pukul 18.00 WIB, mereka makan malam. Beberapa saat kemudian mereka merasakan rasa mual dan tidak sadarkan diri hingga pagi hari Rabu,” ujarnya.

Share this: