7 Ton Obat-obatan Dikirim ke Tanah Suci Untuk 221.000 Jamaah Haji

Share this:
BMG
Pemeriksaan kesehatan calhaj.

JAKARTA, BENTENGASAHAN.com– Perjalanan ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan deteksi (screening) ketat pada para calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

Selain tenaga medis, obat-obatan untuk melayani kesehatan para jamaah juga sudah disiapkan. Kemenkes segera mengirim obat-obatan dalam 7 kontainer ekspedisi ke Makkah dan Madinah.
Di sana, obat-obatan itu akan disimpan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) di dua lokasi tersebut. Total obat yang dikirim seberat 7 ton.

“Setelah tenaga medis mulai berangkat 9 Juli 2018, selanjutnya kami akan kirim 7 ton obat dalam 7 kontainer,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes, Eka Jusup Singka dalam konferensi pers, Jumat (6/7).

Mayoritas obat yang dikirim merupakan jenis obat untuk penyakit Infeksi Saluran Pernapasan seperti flu, batuk, pilek dan demam. Selain itu, ada pula obat-obatan untuk penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, dan diabetes.
“Ada pula kami bawa kantong-kantong infus sebagai pengganti cairan. Karena khawatir di sana banyak jamaah terjadi dehidrasi,” ujarnya.

Pihak Kemenkes juga mengirimkan dokter spesialis dan dokter jiwa. Ada pula dokter bedah dan anastesi jika ada jamaah yang harus dioperasi.
“Dokter jiwa itu penting karena banyak pengalaman sebelumnya, jamaah haji di sana mengalami gangguan perilaku. Kami berharap jamaah haji bisa prima menjalankan ibadah, jangan sampai hanya jadi penghuni klinik di sana,” tegas Eka.

Tahun lalu, catatan Kemenkes terdapat 4 ribu jamaah yang harus mendapatkan perawatan medis. Baik itu berupa rawat jalan maupun rawat inap.
“Jika sudah tiba di sana kami imbau jamaah haji jaga kesehatan. Jangan pergi sendirian, nanti malah tersasar. Dan harus makan yang benar serta teratur. Jangan kelelahan,” pungkasnya.

Share this: