Proyek Jalan Beton By Pass Rantauprapat Abaikan Keselamatan Pengendara

Share this:
BMG
Pekerja proyek pembangunan jalan beton di By Pass Rantauprapat sama sekali tidak mengenakan APK (alat perlengkapan kerja), Sabtu (27/10/2018).

RANTAUPRAPAT, BENTENGASAHAN.com– Proyek pembangunan jalan beton di sepanjang Jalan By Pass Adam Malik Rantauprapat, Labuhanbatu, dinilai mengabaikan telah keselamatan pengendara. Saat proyek pembangunan jalan beton berlangsung sama sekali tidak ditemukan adanya rambu-rambu jalan, sehingga sangat berbahaya bagi pengguna jalan raya.

Seperti yang dikeluhkan salahseorang warga Rantauprapat P Sipahutar. Ia menyebutkan bahwa di sepanjang jalan By Pass yang saat ini sedang mendapat perbaikan sama sekali tidak ditemukan rambu-rambu yang memberitahukan bahwa sedang berlangsung proyek pembangunan.

“Waduh ngeri awak melintas di Jalan By Pass Rantauprapat itu. Itu trotor yang baru dibangun itu, tinggi sekali. Namun tak ada dibuat rambu atau tanda. Ini bisa mengancam keselamatan pengendara jalan yang melintas di jalan itu,” keluh Sipahutar, kepada BENTENG ASAHAN (asahan.bentengtimes.com), Sabtu (27/10/2018).

Masih kata Sipahutar, selain trotoar jalan yang terlalu tinggi, material seperti pasir dan urugan untuk timbunan jalan dan pemasangan median jalan (pembatas tengah jalan) menumpuk dan berserak hampir memenuhi separuh badan jalan. Menurut Sipahutar, selama proyek pembangunan berlangsung sama sekali tidak ada rambu di sana.

“Aturannya, pasti ada (rambu, red). Itu standar. Ini berarti tak ada pengawasan dari instansi terkait,” timpal rekannya B Hasibuan yang ditemui di lokasi proyek.

Tumpukan material urugan tanah tampak ditumpuk di bahu jalan, tapi di sepanjang proyek sama sekali tidak ada rambu-rambu jalan. Foto ini diabadikan Sabtu (27/10/2018).

Sementara itu, salah seorang pekerja yang ditemui wartawan mengaku bermarga Munthe di Jalan By Pass Adam Malik Rantauprapat Sabtu (27/10) siang, mengaku bahwa dia hanya karyawan penerima material, bukan pekerja dari pihak Kontraktor BCK. Munthe mengungkapkan jika mereka adalah pihak sub kontraktor lain yang menerima pekerjaan pembuatan trotoar dan median jalan dari pihak Kontraktor PT BCK.

“Mandor dari PT BCK dan pengawas dari pemerintah tidak ada pak. Saya bagian penerima material dari sub kontraktor lain yang mengerjakan kegiatan ini. Infonya, pengawasnya bermarga Harianja, tapi gak ada di sini mungkin karena hari Sabtu,” ucap Munthe.

(Baca: Pengerjaan Proyek Peningkatan Jalan Pendidikan Tanjungbalai Diduga Asal-asalan)

(Baca: Sisa Waktu 2 Bulan, Proyek Jembatan Sei Silau III Masih Memecah Batu)

Dihubungi via telepon selularnya, E Sihombing, perwakilan dari UPT Balai Besar PU Jalan Wilayah Sumatera Utara di Labuhanbatu, menyampaikan terima kasih telah mendapat informasi itu. Namun, ia menyarankan agar wartawan menegur sendiri pihak rekanan.

“Tegur aja pak, saya lagi di Jakarta. (Mengikuti) Rapimnas struktur ASN. Thanks infonya-,” ujar Sihombing, melalui SMS nomor pribadinya.

(Baca: Modus Titipkan Uang dan Kode Proyek Ala Bupati Labuhanbatu, Sempat Bikin KPK Kewalahan)

(Baca: PTPN III Dukung Rencana Pembangunan Bandara di Aek Nabara)

Pantauan di lapangan, selain tidak dilengkapi rambu, para pekerjanya juga sama sekali tidak mengenakan alat perlengkapan kerja (APK), seperti helm, rompi, dan atau sepatu boat.

Share this: