Jembatan Tabayang Sesak Pedagang Kuliner, Keselamatan Pengendara Terancam

TANJUNGBALAI, BENTENGASAHAN.com– Para pengendara roda dua maupun empat menyayangkan lemahnya pengawasan penegak hukum maupun pihak berwenang terhadap keberadaan pedagang kuliner yang menjamur di sepanjang Jembatan Tabayang. Kehadiran para pedagang makanan itu telah mempersempit ruang karena menjajakan dagangan di tepi jalan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan dengan Kota Tanjungbalai tersebut.

Dampaknya fatal. Selain mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas, keselamatan para pengendara menjadi taruhannya. Apalagi, menurut penuturan warga dan pengguna jalan, sudah terjadi kecelakaan lalu lintas di ruas jalan jembatan itu.

Para pedagang kuliner itu tampak beraktivitas setiap hari, mulai pukul 16.00 WIB hingga malam pukul 00.00 WIB. Kondisi ini sudah berlangsung sekitar tiga tahunan, namun sama sekali tidak ada tindakan dari pemerintah setempat, baik dari pihak Pemkab Asahan sendiri maupun Pemko Tanjungbalai.

“Kami melihat sama sekali tidak ada tindakan. Padahal, selain buat macet, nyawa pengendara pun terancam karena sebagian ruas jalan terpakai buat lapak dagangan,” keluh Syaiful (50), salah seorang warga Kota Tanjungbalai, kepada BENTENG ASAHAN, Jumat (29/11/2019).

Protes serupa disampaikan Aksa (48). Warga Sei Kepayang ini mengungkapkan, kecelakaan sering kali terjadi di jembatan Tabayang tersebut.

“Anehnya, pemerintah maupun kepolisian tidak peduli,” sesal Aksa.

Baca: Alih Fungsi Trotoar Jadi Tempat Pot Bunga di depan Rumah Dinas Walikota

Baca: Ini Peringatan Keras Kapolres Buat Para Pembalap Liar di Tanjungbalai

Amatan di lapangan, kalau hari mulai sore, arus lalu lintas selalu macet di Jembatan Tabayang tersebut. Kemacetan diakibatkan kehadiran para pedagang dan para pengunjung yang memadati lokasi tersebut.