Diguyur Hujan Dua Jam, Kegiatan Ekonomi di Kota Tanjungbalai Nyaris Lumpuh

Share this:
TIUS SIAGIAN-BMG
Salah satu ruas jalan protokol di Kota Tanjungbalai yang tergenang saat hujan turun pada hari Selasa (22/8/2018) siang.

TANJUNGBALAI, BENTENGASAHAN.com– Hujan mengguyur Kota Tanjungbalai hampir dua jam, Selasa (22/8/2018) siang mulai pukul 13.00 WIB. Akibat guyuran hujan itu hampir seluruh jalan di inti kota kerang itu tergenang air.

Hal itu sebagai dampak dari saluran drainase atau riol yang ada di kiri dan kanan jalan sudah banyak yang tumpat oleh tumpukan sampah dan pasir.
Amatan BENTENG ASAHAN (asahan.bentengtimes.com) di lapangan, sesaat setelah turunnya hujan lebat, sejumlah ruas jalan di inti kota Tanjungbalai langsung tenggelam. Bahkan tidak sedikit rumah warga juga terlihat ikut tergenang oleh luapan air hujan.

Beberapa ruas jalan di kawasan pusat kota termasuk, Jalan protokol di Kota Tanjungbalai yang tenggelam selama turunnya hujan tersebut antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol, Jalan Gereja, Jalan Mesjid, Jalan Cokro Aminoto. Kemudian Jalan Sisingamangaraja, Jalan S Parman/ Jalan Listrik, Jalan Sutomo, Jalan Ir H Juanda dan sejumlah jalan-jalan permukiman lainnya juga ikut tergenang air hujan.

Akibat tergenangnya sejumlah permukaan jalan di pusat kota tersebut menyebabkan banyak pemilik usaha yang terpaksa menutup usahanya sehingga kegiatan perekonomian di Kota Tanjungbalai nyaris lumpuh mulai dari Selasa siang hingga malam harinya.

“Akibat tidak adanya keperdulian pemerintah terhadap kondisi saluran drainase, riol atau selokan yang sudah tumpat. Setiap turun hujan walaupun hanya satu jam saja, sudah mampu menyebabkan kegiatan ekonomi di Kota Tanjungbalai lumpuh. Anehnya, walaupun kondisi seperti ini sudah selalu terjadi setiap turun hujan maupun saat air sungai sedang pasang naik, namun Pemko Tanjungbalai tidak juga melakukan pembersihan terhadap seluruh saluran drainase, riol atau selokan yang ada di kiri-kanan jalan yang ada di Kota Tanjungbalai,” ujar Nursyahruddin, Ketua LSM Merdeka Kota Tanjungbalai, Selasa (22/8).

(Baca: Antara Balai Di Ujung Tanjung Atau Bisnis Tambang Pasir Yang Menggiurkan)

Hal senada juga diungkapkan Taufik Hidayat, salah seorang aktivis pemerhati lingkungan Kota Tanjungbalai. Dikatakan, dengan tenggelamnya sebahagian besar jalan-jalan di inti Kota Tanjungbalai pada saat turun hujan membuktikan kurang perdulinya Pemko Tanjungbalai atas nasib masyarakatnya.

“Akibat tenggelamnya seluruh jalan-jalan di pusat kota, berdampak kepada terganggunya masyarakat dalam membuka usahanya. Hal ini tentunya harus menjadi tanggungjawab dari Pemerintah Kota Tanjungbalai dalam memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam menjalankan usahanya,” ujar Taufik Hidayat.

(Baca: Sumur Tua Situs Sejarah Kesultanan Asahan di Sei Dadap Digali)

Kedua aktivis Kota Tanjungbalai ini sepakat untuk mendesak Pemko Tanjungbalai agar segera membersihkan seluruh saluran drainase, riol ataupun selokan yang ada di kiri-kanan jalan di inti Kota Tanjungbalai. Soalnya, kondisi buruk seperti ini sudah berlangsung cukup lama yakni sejak beberapa tahun silam, akan tetapi hingga saat ini belum ada perhatian yang serius dari Pemko Tanjungbalai.

Share this: