Pesan Terakhir Erwin Sianturi Sebelum Akhiri Hidup: Demi Allah, Aku Bukan Kibus

Share this:
BMG
Erwin Sianturi semasa hidup. (Insert) Ayah korban Saut Sianturi alias Ucok tampak memeluk jenazah anaknya, Rabu (9/10/2019).

TANJUNGBALAI, BENTENGASAHAN.com– Saut Sianturi (49) tampak terpukul atas kematian tragis anaknya Erwin Sianturi. Pria yang akrab disapa Ucok ini histeris saat pertama kali menemukan pemuda berusia 20 tahun itu gantung diri di dapur rumahnya, Jalan Sikas, Lingkungan 3, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Rabu (9/10/2019) siang.

Tangisan Ucok seketika mengundang kehadiran warga sekitar dan langsung memadati lokasi kejadian. Tak berapa lama, petugas kepolisian tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi tubuh korban yang pada saat ditemukan memakai celana pendek, celana dalam warna hijau lumut, dan tidak mengenakan baju.

Kepada petugas kepolisian, Ucok menuturkan, siang itu, ia hendak ke kamar mandi dan melihat anaknya dalam keadaan gantung diri. Dijelaskan bahwa tali melingkar di leher dan korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Tangisnya semakin kencang saat menemukan secarik kertas yang memuat pesan bahwa korban sama sekali tidak seperti yang dituduhkan, sebagai mata-mata aparat penegak hukum. Ia bahkan menyebut nama Allah, sebentuk penegasan bahwa dia bukan kibus.

Aku tak ada membongak, aku tak ada menjadi kibus. Demi Allah, aku akan mati,” demikian pesan tertulis dalam secarik kertas yang ditemukan dari sekitar lokasi korban gantung diri.

Kematian korban juga menyisakan kesedihan bagi sahabat-sahabatnya. Sebagaimana penuturan salahseorang sahabat korban menyebutkan jika Erwin selama hidupnya dikenal orang baik dan suka bergaul.

“Ia tidak sombong dan suka menolong temannya,” ujar salahseorang sahabat korban yang tidak ingin namanya disebutkan.

Informasi diperoleh, jenazah korban dikebumikan di Desa Silomlom, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, pada hari itu juga Rabu (9/10/2019) sore.

“Setahu saya, mereka di sini mengontrak (menyewa) rumah, bang. Rencananya, begitu adiknya tamat SD, maka tahun ini juga mereka pindah ke Desa Silomlom, Kecamatan Simpang Empat,” ucap sahabat korban.

BacaAkhiri Hidup Pakai Baju ‘You Can See’ Orange di Warung Tepi Jalan, Celana Basah

BacaDiduga Stres Pikirin Biaya Sekolah Anak, Bonar Akhiri Hidup di Sumur

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Datuk Bandar Iptu Hotben Pasaribu mengatakan, setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga, mereka tidak ingin korban diautopsi. Selain itu, menurut Hotben, korban murni bunuh diri.

Meski demikian, jika di kemudian hari muncul permasalahan di balik kematian Erwin, Hotben memersilahkan pihak keluarga agar mengonfirmasikan kembali ke Polsek Datuk Bandar.

Share this: