JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara telah siap beroperasi secara komersial. Salah satunya ditandai dengan bersandarnya kapal tanker MT Mars di pelabuhan tersebut pada 19 April 2018.
Direktur Operasional PT Prima Multi Terminal Asmo Budi mengatakan, kapal tanker yang berbobot 46 ribu DWT, panjang 183 meter dan draft 13 meter ini melakukan uji coba sandar atau lepas, dan olah gerak di Terminal Multipurpose, Pelabuhan Kuala Tanjung.
Kapal tanker berbendera Tuvalu tersebut menjadi kapal kedua yang melakukan sandar di Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai bagian dari uji coba operasi dermaga Terminal Multipurpose.
“Dengan terlaksananya uji coba sandar kapal MT Mars di Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung, diharapkan setelah melalui tahapan ini Pelabuhan Kuala Tanjung segera melakukan kegiatan operasional secara komersial,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Dalam uji coba ini, MT Mars melakukan dua kali sandar di kedua sisi dermaga kontainer dan curah cair sepanjang 500 meter dengan dua kapal tunda berkapasitas total 6.600 HP.
“Kegiatan uji coba sandar atau lepas ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin operasional dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub),” lanjut dia.
Asmo menyatakan, MT Mars dipilih sebagai kapal yang melakukan uji coba sandar atau lepas dan olah gerak karena bobot kapal MT Mars ini yang mendekati atau serupa dengan desain kapasitas dermaga Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung.
“Setelah uji coba kali ini, di sisi dermaga (Pelabuhan Kuala Tanjung) direncanakan akan ada uji coba operasional yang diperkirakan pada bulan Mei setelah alat yang berupa dua unit MHC datang,” ujar dia.
Selain itu, di hari yang sama untuk kali kedua Kapal Cruise MV Superstar Libra juga melakukan sandar di Terminal Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung pada pukul 06.00 WIB. Kapal pesiar yang memiliki panjang 216 meter dan draft 7,15 meter ini membawa lebih dari 700 wisatawan mancanegara (wisman) untuk melakukan kunjungan ke Danau Toba dan Kota Medan.
Asmo mengungkapkan, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan secara bertahap. Tahap I adalah pembangunan Terminal Multipurpose yang memiliki kapasitas 600 ribu TEUs.
Berbagai fasilitas dan peralatan bongkar muat barang yang ada di terminal tersebut, di antaranya 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit Mobile Harbour Crane (MHC) serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.
Selanjutnya, tahap II akan dilakukan pengembangan kawasan industri seluas 3.000 hektare, tahap III yaitu pengembangan dedicated/hub port, dan tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi.
“Kapasitas Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya disiapkan mencapai 20 juta TEUs yang akan ditingkatkan secara bertahap hingga 2023,” tandas dia.
Sebagai informasi, Pelabuhan Kuala Tanjung dikelola oleh PT Prima Multi Terminal yang merupakan anak usaha patungan antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero).