KM Wingston Tenggelam di Tanjung Tiram, 8 Selamat, 3 Orang Hilang, Ini Data Lengkapnya
- BENTENGASAHAN.com - Minggu, 26 Jan 2020 - 18:52 WIB
- dibaca 107 kali
BATUBARA, BENTENGASAHAN.com– Kapal Pukat Apung KM Wingston tenggelam di sekitar Perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Jumat (24/1/2020) malam. Kapal yang bermuatan 11 orang diantaranya satu nakhoda dan 10 anak buah kapal (ABK) itu tenggelam setelah mengalami kebocoran lambung kapal.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan Sariman S Sitorus mengatakan, dari 11 orang tersebut, delapan awak kapal berhasil menyelamatkan diri. Sementara, tiga ABK lainnya masih dalam pencarian.
“Menurut informasi, air yang masuk ke dalam kapal cukup deras sehingga membuat kapal cepat tenggelam. Kemudian, para awak kapal melompat ke laut,” kata Sitorus.
Sitorus menginformasikan, tenggelamnya kapal tersebut pertama kali diterima Personel Rescuer Pos SAR Tanjungbalai dari Randa, pemilik kapal tersebut, pada Sabtu (25/1/2020) siang sekira pukul 13.00 WIB.
Koordinator Pos SAR Tanjung Balai Sukro Adi kemudian meneruskan informasi tersebut ke Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono, Search Mission Commander (SMC).
Mendapati informasi tersebut, Toto langsung memerintahkan Personel Pos SAR Tanjungbalai melakukan pencarian terhadap para awak kapal yang dinyatakan hilang dibawah pimpinan Koordinator pos SAR Tanjungbalai yg berjumlah 7 orang. Tidak hanya itu, kapal SAR RB 301 yang siaga di Pelabuhan TPI Tanjungbalai dikerahkan untuk membantu pencarian dan juga dibantu personel TNI AL.
“Sekira 30 menit setelah menerima informasi dan melakukan persiapan tim langsung berangkat menuju lokasi kapal tenggelam dengan membawa peralatan water rescue, dan 1 unit Kapal SAR RB 301,” beber Sariman.
Baca: Pemandian Alam Sungai Aek Sakur Makan Korban, Seorang Pelajar Tewas Tenggelam
Sementara, SAR TBA Sukroadi Sastrawijaya dalam keterangan tertulisnya melalui staf SAR TBA Romi mengatakan, Amin dan Jon Siahaan dua dari delapan korban selamat tersebut telah dievakuasi ke Pos AL Tanjung Tiram. Evakuasi terpaksa dilakukan karena dalam kondisi sakit. Sedangkan, 6 korban lainnya berada di kapal pukat apung yang bernaung dalam satu perusahaan dengan kapal yang karam.