TAPUT, BENTENGASAHAN.com– Marzuki Sinambela dan Abdin Sinambela, keduanya abang beradik, warga Tukkol Ni Huta, Desa Lobu Singkam, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), babak belur dikeroyok di Lobu Singkam, Selasa (3/7) lalu.
Akibat pengeroyokan itu, Marzuki Sinambela menderita luka parah di wajah dan harus mendapatkan banyak jahitan. Sementara tangan kanannya terkilir. Sampai saat ini dirinya masih dirawat di RSUD Tarutung.
Sementara abangnya Abdin Sinambela, menderita luka di sekitar tangan kanan dan kepala bagian belakang benjol sebesar bola pimpong. Abdin sendiri sehabis visum sudah kembali ke rumah.
Abdin mengungkapkan awalnya bersama dengan sejumlah warga pergi melayat ke Lumban Sipahutar yang juga masih termasuk Desa Lobu Singkam. Sehabis acara, adiknya Marzuki permisi pulang duluan dengan berjalan kaki.
Tapi ternyata, setelah berjalan sekitar 200 meter, adiknya sudah diintai sekelompok orang. Mereka adalah RS, DS, ES dan marga H dan langsung menganiya Marzuki hingga terkapar di tanah.
“Ketika saya hendak pulang, kulihat adikku sudah terkapar di tanah akibat dikeroyok massa sekitar jam 11 malam. Saya berupaya menolong, namun diteriaki. Sehingga, saya pun ikut jadi korban pengeroyokan. Untung saya dapat melarikan diri,” ucapnya.
Setelah merasa aman, Abdin kembali melihat adiknya dan segera menelepon tetangga agar menolong Marzuki. Masyarakat dan keluarga yang datang kemudian membawa keduanya ke rumah sakit dan mendampingi mereka membuat laporan pengaduan ke polisi.
Menurut Abdin, ia tidak tahu menahu apa penyebab adiknya dikeroyok sekelompok orang tersebut.
Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan tersebut.
“Keluarga sudah melapor ke Polres Taput. Saya harap hukum masih ada untuk kami,” pintanya.
Kapolres Taput, melalui Kasubbag Humas Aiptu W Baringbing, membenarkan laporan seputar pengeroyokan yang terjadi di Desa Lobu Singkam. Pelapor adalah Hotnidar Situmeang (40), penduduk Tungkol Ni Huta, Desa Lobu Singkam Sipoholon, yang merupakan kakak ipar korban.
“Saat ini masih dalam proses lidik dan pengembangan berdasarkan keterangan saksi dan korban,” ujarnya.
Mengetahui hal itu, Bupati Taput Nikson Nababan langsung datang menjenguk korban pengeroyokan di RSU Tarutung.
“Biarlah proses hukum yang berjalan. Tidak boleh ada tindakan pengeroyokan di Tapanuli Utara (Taput),” tegasnya.