Kuasai Freeport, Inalum Dapat Pinjaman Rp74 Triliun

Share this:
BMG
Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin.

SEMARANG, BENTENGASAHAN.com– PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sudah mendapatkan pinjaman untuk bisa mengambil alih 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Jumlah pinjaman yang didapat Inalum mencapai USD 5,2 miliar atau sekitar Rp74,36 triliun (kurs Rp 14.300).

“Setahu saya kalau laporan dari pak Budi (Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin) bahwa komitmennya sudah sampai USD 5,2 miliar, kita sudah dapat,” ucap Menteri BUMN Rini Soemarno, saat ditemui di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Rabu (11/7) malam.

Meski begitu, sambung Rini, dana itu tidak akan digunakan semua untuk mencaplok saham mayoritas Freeport Indonesia. Tapi, Rini enggan membocorkan berapa biaya untuk membeli 51 persen saham PTFI.

“Tapi kan kita enggak pakai semua karena nilainya (nilai 51 persen sahamnya) enggak segitu. Kalau detailnya harus nanya pak Budi karena saya yang begitu enggak tahu,” ujarnya.

Sebelumnya disebutkan, dana itu berasal dari pinjaman Jepang dan beberapa bank BUMN. Pengajuan pinjaman ini pun sudah lama diajukan oleh Inalum, hanya saja pihak Inalum enggan membocorkan berapa dana yang dipinjam.

Hari ini pukul 16.00 WIB, Menteri Keuangan Sri Mulyani ini akan mengadakan konferensi pers terkait Penandatangan Head of Agreeement PT Freeport Indonesia di kantornya. Beredar kabar juga kalau nilai divestasi saham Freeport tersebut itu berada di kisaran USD 3,4-4 miliar atau sekitar Rp56 triliun (kurs USD 1:Rp 14.000).

Jika hari ini Inalum berhasil membeli 51  persen saham Freeport, maka akan jadi sejarah baru bagi kepemilikan pemerintah di atas Tambang Grasberg, Papua yang selama puluhan tahun dikuasai PTFI, anak usaha Freeport McMoran Inc, perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS).

Divestasi 51 persen saham Freeport ke Inalum akan membuat pemerintah menjadi pemegang saham mayoritas tambang emas itu. Selanjutnya, PT Inalum sebagai induk holding BUMN tambang akan membuat perusahaan patungan (joint venture) untuk mengelola Tambang Grasberg.

Joint Venture akan beranggotakan pemegang saham, yakni pemerintah yang diwakili Inalum sebesar 41 persen serta Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika sebesar 10 persen, dan Freeport McMoran Inc sebesar 49 persen.

Share this: