Benteng Asahan

Lima Pelabuhan di Danau Toba Dipugar, Armada Kapal Ditambah

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan didampingi Bupati Simalungun JR Saragih dan mantan Wagubsu Nurhajizah Marpaung, saat melakukan prosesi tabur bunga di Danau Toba.

 

JAKARTA, BENTENGASAHAN.com– Kementerian Perhubungan melakukan pembenahan sistem pelayaran di perairan Danau Toba. Pembenahan diawali dengan melatih 100 orang warga sekitar Danau Toba menjadi pegawai Syahbandar.

Kebijakan ini menyusul tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang menyebabkan hilangnya 164 penumpang, tiga orang tewas di perairan Danau Toba, beberapa waktu lalu. “Kami harapkan dengan upaya ini, kejadian seperti KM Sinar Bangun tak terjadi lagi,” ucap Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, usai menghadiri dialog acara nasional di Medan, Kamis (5/7).

Menurut Menteri Perhubungan, dengan kejadian KM Sinar Bangun, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Mendagri dan Menpan RB, untuk menambah petugas pengawas di Danau Toba.
“Saya pikir operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten. Untuk kompetensi pengawasan dilakukan dari pusat,” terang Budi.

Ia mengutarakan, dalam pengelolaan pelayanan transportasi air di Danau Toba, pengawasan standar operasional pelayaran akan dilakukan bersama TNI/Polri. Selain itu, Kemenhub juga akan melakukan ramcheck terhadap armada-armada yang ada di Danau Toba, terutama yang berkaitan dengan fitur-fitur keselamatan. “Jadi, yang tak memenuhi standar keselamatan akan diperingati,” tandasnya.

(Baca: Kapal Berpenumpang 80 Orang Lebih Terbalik di Danau Toba, 3 Selamat, Sisanya Belum Ditemukan)

(Baca: KM Sinar Bangun Karam di Kaldera Haranggaol, Wilayah Terdalam Danau Toba)

Saat ini, sambung Budi, pihaknya tengah melakukan pembangunan 5 pelabuhan di Danau Toba. Kemudian menata ulang atau menutup puluhan dermaga yang di kawasan Danau Toba. Dengan begitu, tertata saat penumpang naik dan turun dari Kapal Motor Penyeberangan dengan dilengkapi fasilitas standar pelayaran. Ia menyebutkan, ada lima pelabuhan yang menjadi fokus utama perhatian; Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Muara, Pelabuhan Ambarita dan Pelabuhan Simanindo.

Budi Karya menekankan kepada semua operator atau perusahaan perorangan Kapal Motor Penyeberangan untuk mengikuti semua regulasi yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dengan mengutamakan keselamatan.
“Pasti, salah satu bagiannya adalah bagaimana kita mendapat sarana yang bagus. Kita menetapkan standar yang sesuai ketentuan sehingga tidak dijumpai lagi kapal-kapal yang tidak memenuhi standar,” cetus  pria berkacamata itu.

(Baca: Tabur Bunga Tandai Penghentian Pencarian Korban di Danau Toba)

(Baca: Pembangunan Monumen Tragedi Danau Toba: Semoga Mendapat Tempat Terbaik di Sisi Allah)

Selain itu, Kemenhub juga sudah menyiapkan transportasi untuk menunjang wisata air di Danau Toba dengan memiliki safety pelayaran sehingga wisatawan tidak akan takut untuk melakukan pelayaran di Danau Toba.
“Kami sekarang membangun 5 pelabuhan bagus-bagus dan 6 kapal. Kapal dengan kapasitas lima kali lebih besar, dari yang sudah ada. Saya hari ini, juga akan berjumpa dengan keluarga korban di Tigaras,” pungkas Budi Karya.