Anak SD Pun Sudah Kena Narkoba, Walikota Tanjungbalai: Apa Kita Harus Diam?

TANJUNGBALAI, BENTENGASAHAN.com– Peredaran narkoba di Tanjungbalai sudah merambah ke pelajar SMA, bahkan di tingkat SD (Sekolah Dasar). Ini berbahaya bagi generasi muda bangsa. Tidak ada jalan lain, melainkan harus dilawan.

“Apakah kita harus berdiam diri? Menyuruh orang lain seperti aparat, guru?” ungkap Wali Kota HM Syahrial, dalam Acara Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), yang dipusatkan di pendopo rumah dinas, Jalan Jenderal Sudirman, Tanjungbalai, Kamis (12/7/2018). Menurut Syahrial, kalau tidak dicegah dari keluarga, tentu  akan berakibat fatal mengingat pengawasan oleh aparat dan guru juga sangat terbatas.

Ia mengungkapkan, peredaran narkoba di Tanjungbalai sudah merambah hingga ke pelajar SMA, bahkan ke tingkat anak Sekolah Dasar (SD).

“Di Kota Tanjungbalai sudah masuk sampai ke anak SD. Yang lolos juga tidak sedikit,” ungkapnya.

Kondisi ini sangat disayangkan, terutama bagi orangtua yang ingin masa depan anaknya untuk lebih baik. Namun kenyataan, generasi saat ini sudah disusupi dengan kenakalan remaja seperti seks bebas dan narkoba.

Untuk mengantisipasi peredaran narkoba ke tingkat SD maka, perlu dilakukan penyuluhan yang berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Selain itu, perlu juga melibatkan lurah, kepolisian, dan TNI dalam memberantas narkoba.

“Khusus untuk anak sekolah diadakan sosialisasi lebih lanjut ke setiap sekolah. Di samping peran serta keluarga, khususnya orangtua paling utama dalam pembentukan karakter dan mental anak dan jangan menunggu ketika telah terkena,” tegasnya.

Kepala BNN Kota Tanjungbalai AKBP H Eddy Mashur mengatakan, BNN siap mendukung dan memberantas peredaran narkoba di Tanjungbalai. Terlebih lagi adanya dukungan masyarakat dan koordinasi yang baik dari semua pihak terkait khususnya kepolisian dan TNI serta Pemko Tanjungbalai.

BNN juga siap menggelorakan semangat melawan narkoba yang merupakan kejahatan luar biasa, karena bisa untuk dijadikan melumpuhkan kekuatan bangsa.

“Penyalahgunaan semakin meningkat tidak hanya anak-anak ,tapi seluruh lapisan masyarakat dan jabatan, muncul jenis jenis narkoba baru menjadi hambatan dalam memahami peredaran narkoba,” ujarnya.