Program Bedah Rumah di Tanjungbalai Diduga Jadi Bancakan Elit Parpol Penguasa
- BENTENGASAHAN.com - Minggu, 5 Agu 2018 - 19:52 WIB
- dibaca 527 kali
TANJUNGBALAI, BENTENGASAHAN.com– Program bedah rumah tahun anggaran (TA) 2018 di Kota Tanjungbalai sebagian sudah berlangsung. Namun protes warga menyeruak ke publik, karena program Jokowi itu ternyata diduga jadi bancakan elit partai politik (parpol) penguasa saat ini di Kota Tanjungbalai.
Dugaan bahwa program bedah rumah telah dijadikan bancakan elit parpol itu berawal dari penuturan sejumlah warga di Kelurahan Selat Tanjung Medan, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai. Adalah mereka yang sebelumnya telah menerima kedatangan petugas survei dari Tim Bedah Rumah.
Tapi, seiring berjalannya waktu rumah yang dibedah justru bukan rumah mereka, melainkan rumah warga lain yang tergolong lebih layak. Dan, belakangan yang mendapat program bedah rumah itu adalah mereka yang masuk dalam kepengurusan parpol yang berkuasa saat ini di Kota Tanjungbalai.
Seperti penuturan Edi, salahseorang Selat Tanjung Medan, ada banyak rumah warga berpenghasilan rendah dan sudah tidak layak huni di Kelurahan Selat Tanjung Medan, ini disurvei petugas. Bahkan sudah dijanjikan akan mendapat bantuan bedah rumah.
“Akan tetapi, yang mendapat bantuan bedah rumah itu justru warga yang mampu. Bukan yang tidak mampu dan sudah disurvei itu,” ucap Edi, kepada BENTENGASAHAN.com, Minggu (5/8/2018).
Maka dari itu, mereka curiga jika survei itu hanya sebagai syarat formil pemerintah setempat untuk memuluskan program bedah rumah itu. Sementara fakta lapangan, warga yang mendapat bantuan bedah rumah adalah mereka yang masuk keanggotaan parpol pengusaha saat ini di Kota Tanjungbalai.
“Jadi, rumah kami hanya objek survei. Tapi yang dapat mereka yang mau bergabung ke parpol yang sedang berkuasa di Kota Tanjungbalai,” ujar warga lainnya yang tidak ingin namanya disebutkan.
(Baca: Abdi Nusa Ikut Nyaleg Tapi Masih Jabat Sekda Kota Tanjungbalai, Tak Etislah)
(Baca: Daftar Bacaleg Golkar, Abdi Nusa Masih Jabat Sekdako Tanjungbalai)