Dr Murtini SH MH, Dosen Tunanetra, Keliling Indonesia Memastikan Penyandang Cacat Dapat Layanan Publik

Share this:
TIUS SIAGIAN-BMG
Dr Murtini SH MH (2 kiri), didampingi Monalisa saat berkunjung ke ruang kerja Sekda Kota Tanjungbalai Yusmada Siahaan, Kamis (14/11/2019).

Adalah Dr Hj Murtini SH MH, seorang dosen tunanetra melakukan tour keliling Indonesia. Sejak 2007 lalu, sejumlah daerah kabupaten/kota di 33 propinsi Indonesia, mulai Papua telah ia jalani. Kamis (14/11/2019), Murtini tiba di Kota Tanjungbalai. Lewat perjalanan panjang ini, Murtini bertekad ingin mengetahui dan sekaligus memastikan secara langsung apakah penyandang cacat mendapat pelayanan publik dengan baik di Indonesia.

TIUS SIAGIAN-Tanjungbalai

“Menurut UUD 1945, masyarakat penyandang cacat adalah tanggung jawab negara. Untuk itu saya bertekad mengunjungi semua pelayanan publik yang ada di Indonesia, untuk mengetahui apakah penyandang cacat mendapat layanan publik dengan baik,” ujar Murtini, saat berkunjung ke Ruang Kerja Sekda Kota Tanjungbalai Yusmada Siahaan, Kamis siang.

Kepada Sekda Yusmada Siahaan, dosen tunanetra yang bermukim di Tangerang, ini menuturkan, selain ingin mengetahui secara langsung bentuk pelayanan publik setiap pemerintah daerah kepada masyarakat penyandang cacat, khususnya tunanetra, ia juga sedang berusaha memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) tentang pelayanan publik terhadap masyarakat penyandang cacat.

Tentang tekad itu, Murtini mengungkapkan, muncul sejak dokter yang merawatnya menyatakan bahwa dia akan mengalami kebutaan permanen atau seumur hidup pada tahun 2007 lalu. Saat itu, Murtini mengalami kecelakaan hingga membuatnya mengalami kebutaan. Dan sejak itu pula, Murtini mengajukan pensiun dini dari salahsatu perguruan tinggi di Jakarta. Dia beralasan tidak ingin hanya menerima gaji tanpa bekerja atau menerima gaji buta.

“Jadi, tekad keliling Indonesia memastikan pelayanan publik baik terhadap penyandang cacat sebenarnya muncul sejak saya mengalami kebutaan,” ujarnya.

Dalam setiap perjalanannya, penyambutan terhadap dirinya tidak selamanya mulus. Ia tak jarang mendapat penolakan secara halus para pejabat yang hendak ia temui. Namun, ia tidak lantas patah semangat.

BacaYusmada Siahaan, dari Kabag Hukum, Kasatpol PP Jadi Sekda Kota Tanjungbalai

Dan semangatnya itu berbuah manis di Kota Tanjungbalai. Bersama Monalisa, seorang pengusaha di Kota Tanjungbalai, Martini mendapat sambutan hangat Sekda Yusmada Siahaan. Dosen wanita kelahiran 19 Maret 1958 ini mengaku sangat terkesan dengan penyambutan Sekda Yusmada Siahaan.

“Saya sudah melakukan kunjungan ke sejumlah daerah hingga sampai di Kota Tanjungbalai, ini. Dari semua kunjungan itu, saya sangat terkesan dan merasa terhormat saat mengunjungi Kota Tanjungbalai,” ujar Martini, yang saat itu disambut langsung Sekda Yusmada dan memersilahkannya memasuki ruangan.

Dosen Tunanetra Dr Murtini SH MH foto bersama Sekda Kota Tanjungbalai Yusmada Siahaan, Kamis (14/11/2019).

Kemudian soal biaya perjalanan, Murtini mengaku, tidak pernah sekalipun meminta bantuan biaya pihak lain. Meski demikian, ia juga tidak menolak, ketika ada orang yang memberikan bantuan untuk mendukung perjalanannya keliling Indonesia.

“Saya mulai perjalanan ini dengan uang hasil tabungan saya sendiri, ditambah bantuan anak-anak,” ungkap Martini kepada Yusmada Siahaan.

BacaSyahrial Gandeng USU Genjot Perekonomian Tanjungbalai

Pada kesempatan itu, Murtini juga mengungkapkan jika dia juga bercita-cita meraih gelar profesor. Oleh sebab itu, perempuan asal Padang-Sumatera Barat (Sumbar) ini berharap, dari hasil perjalanannya itu bisa menjadi modal, untuk mendapatkan gelar profesor. Sebelum mengakhiri kunjungannya, Murtini berpesan kepada Sekda Kota Tanjungbalai Yusmada Siahaan agar lebih memerhatikan kinerja Dinas Sosial, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat penyandang cacat.

Share this: