Gudang Ludes Kena Ledakan Trafo PLN, Stroke, Toke Botot Ini Minta Keadilan
- BENTENGASAHAN.com - Rabu, 21 Nov 2018 - 18:55 WIB
- dibaca 420 kali
Masih kata Anjas, sebelum kejadian, dia mengaku pernah melihat trafo PLN yang berada tepat di depan gudang barang bekas miliknya mengeluarkan percikan api pada Maret 2018. Kejadian itu, dia laporkan kepada petugas PLN bernama Uri di nomor HP-nya 0812-65516xxx.
Lalu, mereka memperbaikinya. Kemudian pada bulan April 2018, mereka kembali melihat trafo tersebut mengeluarkan percikan api. Saat itu, mereka menghubungi pihak PLN atas nama Arif, dengan Nomor HP 0813-97166xxx. Tidak beberapa lama, pihak PLN langsung memperbaiki trafo tersebut, tanpa menggantinya.
Sejak itu, mata Anjas tertuju pada trafo. Ia merasa was-was, sehingga hal sekecil apapun menyangkut trafo selalu ia laporkan ke PLN. Termasuk ketika melihat ada kabel yang kendor pada Mei 2018, ia lapor.
Kemudian di bulan berikutnya, Juni 2018, trafo yang hanya berjarak beberapa centimeter dengan gudang botot miliknya kembali mengeluarkan percikan api. Melihat itu, ia mengaku langsung menghubungi pihak PLN atas nama Arif, untuk segera melihat trafo tersebut. Tak lama berselang, petugas datang dan memperbaikinya.
“Saat saya tanya mengapa bisa terjadi percikan api pada trafo tersebut? Petugas PLN lapangan bilang, jika trafo itu sudah over kapasitas,” beber Anjas.
(Baca: Petaka Gas Bocor Berujung Buyarnya Pesta Sunatan, 13 Korban Luka Bakar)
(Baca: Proyek Jalan Beton By Pass Rantauprapat Abaikan Keselamatan Pengendara)
Dari situ, Anjas kemudian menduga kuat bahwa ledakan trafo yang mengakibatkan gudang usaha miliknya luluh lantak adalah sebagai akibat kelalaian pihak PLN itu sendiri.
“Kalau sudah tahu over kapasitas, kenapa dipertahankan? Sekarang, usaha saya ludes sebagai dampak kelalaian itu, siapa yang bertanggung-jawab? Ke mana PLN?” tanya Anjas dengan nada tinggi.