Benteng Asahan

Inovasi Luar Biasa Ikan Lele Probiotik di Bilah Hulu, Target 2 Ton per Hari

Plt Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe bersama Kadis Perikanan dan Kelautan Jumingan saat memanen ikan lele probiotik di kolam ikan Pokdakan Barokah, Desa Pematang Seleng, Bilah Hulu, Kamis (6/12/2018) sore.

LABUHANBATU, BENTENGASAHAN.com– Inovasi budidaya Ikan Lele Probiotik di Kecamatan Bilah Hulu, sangat luar biasa. Ini awal yang sangat baik, agar Labuhanbatu tak lagi bergantung pasokan ikan lele dari daerah lain. Tahun 2019, Ikan Lele Probiotik minimal bisa produksi 2 ton per hari.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Labuhanbatu Jumingan mengatakan, saat ini, ada lima kelompok yang telah herhasil membudidayakan ikan lele menggunakan teknologi murah berbahan alami probiotik, yaitu di Desa Pematang Seleng, Desa Tebing Linggahara, Kelurahan Aek Paing, dan Desa Lingga Tiga.

“Kami mendapat tantangan untuk dapat memenuhi kebutuhan ikan lele masyarakat Labuhanbatu sebanyak 3 ton per hari. Saat ini, masih dipasok dari luar daerah. Tahun 2019, kami akan berupaya menghasilkan minimal 2 ton ikan lele per hari,” ujar Jumingan, saat panen raya ikan lele bersama pelaksana tugas (plt) Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe di Desa Pematang Seleng, Kecamatan Bilah Hulu, Kamis (6/12/2018) sore.

Jumingan menjelaskan, ikan lele yang dipanen hari itu berusia dua bulan. Menurut Jumingan, inovasi budidaya ikan lele di Pematang Seleng sangat luar biasa.

“Julianto telah melakukan inovasi yang sangat luar biasa, mulai dari pembibitan, penetasan, pembesaran sampai ke pemasaran dapat dilakukan dengan baik,” puji Jumingan ke Julianto, pembudidaya Ikan Lele yang berdiri di sampingnya.

(Baca: Bah! PPTK di Dinkes Labuhanbatu Dijabat Seorang Staf Non Eselon )

(Baca: Elpiji 3 Kg Diperuntukkan Bagi Masyarakat Yang Berhak, ASN Tidak Boleh)

Sementara itu, Julianto, mewakili kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) menyampaikan, mereka telah mencari informasi ke berbagai daerah penghasil ikan lele yang sudah cukup terkenal, seperti Kabupaten Simalungun, Medan sampai Binjai.

“Di Simalungun, mereka sudah bisa memroduksi berpuluh-puluh ton ikan per hari,” ujar Julianto.

Sedangkan kebutuhan ikan di Labuhanbatu sendiri, menurut Julianto, sekitar 3 ton lebih per hari. Oleh sebab itu, Julianto menyampaikan mereka akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa memroduksi ikan lele untuk memenuhi permintaan pasar di Labuhanbatu.

“Kalau saat ini masih 600 kg per hari,” ujarnya.

“Ikan yang kami hasilkan adalah ikan yang dibudidayakan secara baik dan pemeliharaannya menggunakan bahan-bahan alami, sehingga sehat untuk dikonsumsi masyarakat,” ucap Julianto setengah berpromosi.

Menurut Julianto, Kabupaten Labuhanbatu memiliki banyak potensi, akan tetapi kendalanya adalah menyatukan para petani lele yang masih berdiri sendiri.

Pada kesempatan itu, Julianto menyampaikan mereka dari Pokdakan Barokah telah menerapkan dua sistem berkelompok, yaitu kelompok terbatas dengan 10 orang anggota dan kelompok tidak terbatas yang terdiri dari 10 orang lebih anggota.

“Nantinya, kami siap menampung hasil kelompok-kelompok tersebut,” pungkas Julianto.

(Baca: Enam ‘Titah’ Bupati Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Poin 4 Wajib Anda Ketahui)

(Baca: Ingat! Harga Eceran Tertinggi Elpiji 3 Kg di Rantauprapat Rp16 Ribu per Tabung)

Pada kesempatan tersebut, plt Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi, didampingi Sekdakab dan Kadis Perikanan dan Kelautan menyerahkan bantuan kepada 9 Pokdakan, dengan berbagai jenis seperti terpal, calon induk ikan Lele dan obat-obatan probiotik.

Hadir dalam acara panen raya Ikan Lele tersebut Asisten Adm Pembangunan & Kesra, Pimpinan PT Bank Sumut Cabang Rantauprapat dan sejumlah Kepala OPD serta Camat.