LABUHANBATU, BENTENGASAHAN.com– Ada empat daerah tingkat di dua di Sumatera Utara (Sumut) yang menerima bantuan betor (becak bermotor) pengangkut sampah bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Keempatnya daerah yang beruntung itu, Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Mandailing Natal (Madina), dan Kota Sibolga.
Keempat daerah tingkat dua itu masing-masing menerima 10 unit betor, yang penyerahannya secara simbolis dilakukan oleh Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu di Kotapinang, Labusel, Selasa (13/11/2018). Ketua DPD Partai Gerindra Sumut ini mengungkapkan, bantuan kendaraan pengangkut sampah itu merupakan bantuan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI bekerjasama dengan pihak Komisi VII DPR RI.
“Penyerahan bantuan motor sampah dipusatkan di Kabupaten Labusel sebanyak 10 unit. Labuhanbatu sebanyak 10 unit, Kota Sibolga 10 unit dan Madina 10 unit,” ujarnya.
Menurut Gus Irawan, permasalahan sampah merupakan isu nasional karena itu, penanganannya dibutuhkan secara serius.
“Dalam skala nasional kita mendorong lebih komprehensif,” imbuhnya.
Kesadaran untuk menjaga lingkungan bersih di tengah masyarakat menurutnya perlu ditumbuh-kembangkan, karena jikalau sampah tidak terkelola secara baik akan menghasilkan udara yang kurang baik serta tidak ramah lingkungan.
(Baca: Bah! PPTK di Dinkes Labuhanbatu Dijabat Seorang Staf Non Eselon )
(Baca: Melihat Lebih Dekat Lorong KB Pannampu Kota Makassar)
Salahseorang Aktivis Lingkungan Labuhanbatu MQ Rudhy mengungkapkan jika penanganan sampah kota di Kabupaten Labuhanbatu hingga kini masih belum bisa ditangani secara optimal. Perlu disadari bahwa semua pihak pastinya harus bertanggungjawab untuk penanganan persoalan ini, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.
Lapisan masyarakat, hingga instrumen politik, kata Rudhy, tentu yang memiliki kemampuan untuk mendorong berjalan optimalnya kebijakan yang berkaitan dengan penanganan persoalan sampah yang semakin kritis di Indonesia.
“Segala upaya memang harus dilakukan untuk menekan semakin parahnya kondisi lingkungan kita,” ujar Rudhy.
Partai politik sebagai salah satu instrumen penting di negara ini, lanjut Rudhy, juga sudah seharusnya berperan aktif untuk mendorong penanganan persoalan sampah ini agar menjadi perhatian serius pemerintah.
Menyikapi bantuan KLHK RI tersebut, dia menilai meski disadari bahwa dorongan ini belumlah sepenuhnya mampu mengatasi persoalan penanganan sampah di kabupaten Labuhanbatu dan beberapa kabupaten lainnya di Indonesia. Namun, setidaknya langkah ini menunjukkan sebuah keseriusan untuk turut berperan aktif mengatasi persoalan lingkungan yang semakin hari semakin memprihatinkan. Terkhusus persoalan yang disebabkan oleh sampah yang semakin tak terkendali.
“Dengan sampainya bantuan sebanyak 10 unit kendaraan bermotor pengangkut sampah untuk kabupaten Labuhanbatu, kita tentunya sangat berharap agar nantinya dinas terkait yang mengelola bantuan ini bisa lebih optimal lagi dalam menjalankan program penanganan sampah, khususnya di wilayah perkotaan/desa dan kelurahan yang menerima bantuan ini di kabupaten Labuhanbatu,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu Kamal Ilham menyampaikan terima kasih atas bantuan kendaraan pengangkut sampah tersebut. Rencananya, ke-10 betor sampah tersebut akan dibagikan untuk memperkuat program Bank Sampah yang ada di Labuhanbatu.
(Baca: Diguyur Hujan Dua Jam, Kegiatan Ekonomi di Kota Tanjungbalai Nyaris Lumpuh)
(Baca: Protes Dugaan Penyalahgunaan Anggaran JKN di Dinkes Labuhanbatu)
Dikatakan, program Bank Sampah yang ada di Labuhanbatu sudah berdampak positif. Terlebih lagi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Jumat bersih, Sabtu Hijau, dan Minggu Sehat.
Penyerahan bantuan bentor pengangkut sampah dari KLHK RI itu akan disalurkan bersamaan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup di Labuhanbatu.