Diwarnai Aksi Jahit Mulut, Ratusan TKS Kesehatan Geruduk Kantor Walikota

Share this:
TIUS SIAGIAN-BMG
Ratusan TKS Kesehatan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Tanjung Balai, Senin (26/11/2018).

Atas tuntutan para TKS Kesehatan tersebut, Wakil Walikota Tanjung Balai Ismail menyatakan, Pemko Tanjung Balai tetap menghargai dan mengapresiasi kinerja maupun aspirasi dari paramedis TKS tersebut. Akan tetapi, lanjutnya, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan seluruh Tim Anggaran Pemko Tanjung Balai dan DPRD Kota Tanjung Balai.

“Hari ini saya akan memimpin rapat bersama OPD terkait untuk membahas tuntutan adik-adik paramedis. Saya juga menjamin tidak akan ada intervensi dari pihak manapun,” tegas Ismail.

Usai diterima Wakil Walikota Ismail, rombongan TKS kesehatan ini kembali melanjutkan aksinya ke DPRD Kota Tanjung Balai. Di DPRD, rombongan TKS kesehatan diterima Komisi C DPRD Kota Tanjung Balai yakni M Nur Harahap, Hj Nessy Ariyani, Hj Artati, Herna Veva, H Syarifuddin, dan H Abdul Jamil.

Komisi C DPRD juga mengungkapkan hal yang sama dengan yang sebelumnya telah disampaikan Wakil Walikota Tanjung Balai Ismail. Tuntutan dan aspirasi dari para TKS kesehatan tersebut akan dibicarakan lebih lanjut dengan seluruh anggota DPRD dan Tim Anggaran dari Pemko Tanjung Balai.

 

Karena belum adanya kepestian atas tuntutannya, para TKS kesehatan tersebut terlihat enggan meninggalkan Kantor DPRD Kota Tanjung Balai. Akhirnya, seluruh anggota DPRD yang hadir dalam pertemuan tersebut berjanji akan memperjuangkan nasib para TKS kesehatan tersebut yakni dengan mengalokasikan dana insentif tersebut.

“Jika Tim Anggaran Pemko Tanjung Balai tidak mengalokasikan anggarannya, DPRD tidak akan mengesahkan ABPD 2019,” tegas seluruh anggota DPRD yang hadir dalam pertemuan tersebut.

(Baca: Guru-Guru SD dan SMP di Tanjungbalai Benar-benar Mogok Mengajar)

(Baca: Ditahan KPK, Muslim Simbolon Bilang Begini ke Masyarakat Asahan-Tanjung Balai)

Sementara itu, saat berlangsungnya rapat dengar pendapat antara Anggota DPRD dan TKS kesehatan, dua orang perawat yang melakukan aksi jahit mulut yakni Fadlan dan Didi terpaksa dilarikan ke RSU Dr Tengku Mansyur karena jatuh pingsan. Hingga berita ini diperbuat, para TKS kesehatan tersebut masih berkumpul di Kantor DPRD Kota Tanjung Balai.

Share this: